Seribu Lebih Orang Klaster Secapa TNI AD Dinyatakan Sembuh
Redaksi - 9 Agustus 2020
Breaking News:
PD Persis Kabupaten Bandung Siap Dukung Dadang Supriatna-Ali Syakieb untuk Pilkada 2024
Cabup Dadang Supriatna Bidik 50.000 UMKM, Tekan Angka Pengangguran hingga 6,32 Persen
Membangun Silaturahmi: Kadiv Propam Polri Laksanakan Jum’at Berkah di Wilayah Hukum Polda Jabar
Partai Demokrat Jabar Mantapkan Langkah Memenangkan KDM di Pilgub 2024
Redaksi - 9 Agustus 2020
Top Jabar, Bandung – Jumlah pasien terinfeksi virus corona (Covid-19) dari klaster Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) yang dinyatakan sembuh pada hari ini, Minggu (09/08/2020) bertambah menjadi 4 orang. total pasien sembuh dari klaster itu mencapai 1.241 orang.
“Jadi dari total 1.308 pasien positif Covid-19 di Secapa AD, pada pagi ini sudah berkurang 1.241 orang atau 94,8 persen sudah menjadi negatif,” kata Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dalam keterangan tertulis, Minggu (09/08/2020).
Andika mengatakan, dengan penambahan pasien sembuh itu, masih ada 67 pasien yang berstatus positif Covid-19 dari Klaster Secapa AD.
“Menjadi tinggal 67 orang atau 5,2 persen masih positif,” kata dia.
1.194 Sembuh, Kasus Positif Secapa AD Tinggal 114 Orang
Sementara di sisi lain, ia menuturkan hari ini juga dilakukan pelaksanaan donor plasma darah untuk terapi Plasma Convalesence. Donor plasma darah itu diikuti oleh 3 mantan perwira Secapa AD.
“Pagi ini ada 3 Perwira mantan Secapa lagi yang donor plasma, sehingga total mantan Perwira Secapa AD pendonor Plasma Convalesence sampai dengan hari ini berjumlah 46 orang,” kata dia.
Klaster Secapa AD diketahui bermula dari dua prajurit siswa yang berobat di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Satu prajurit itu mengaku mengalami gejala sakit bisul disertai demam. Sedangkan, satu prajurit lainnya masalah tulang belakang.
Mereka lalu menjalani pemeriksaan tim medis di RS Dustira dengan metode swab sebagai prosedur otoritas layananan kesehatan. Hasilnya, kedua siswa itu positif terpapar virus corona.
Tim medis lantas melaporkan hal itu ke Markas Besar TNI AD di Jakarta. Selanjutnya, dikirimkan 1.400 alat rapid tes untuk memeriksa 1.198 prajurit siswa dan 200-san pelatih serta staf.**red