Komitmen Pemkab Bandung Hadirkan SPAM Bandung Timur: Jawab Keresahan Warga
Krismanto - 4 September 2025

Breaking News:
Pelayanan SKCK Polresta Bandung Dipuji Warga: Cepat, Ramah, Berbasis Digital POLRI Super App
Kelurahan Jamika dan Puskesmas UPT Sukapakir Gelar Pertemuan WPA untuk Penanggulangan HIV/AIDS
Bukan OTT! Kejagung Beberkan Alasan Pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung
Sat Narkoba Polresta Bandung Ungkap 26 Kasus Narkoba dan Home Industri Tembakau Sintetis
Krismanto - 4 September 2025

TOP JABAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menegaskan komitmennya dalam menghadirkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandung Timur untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Proyek ini menjadi salah satu prioritas daerah yang diharapkan dapat menjawab keresahan sebagian warga terkait ketersediaan air minum yang layak, sehat, dan terjangkau.
Proyek yang dilaksanakan melalui skema bisnis ke bisnis (B2B) ini merupakan hasil kerja sama antara Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Raharja dengan investor PT Moya Indonesia.
Proyek ini mencakup pembangunan SPAM Kertasari yang telah memicu berbagai kekhawatiran dari masyarakat, terutama mengenai dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, menyatakan bahwa pemerintah memahami betul kekhawatiran warga. Oleh karena itu, Pemkab Bandung berupaya memastikan setiap tahapan pembangunan dilakukan dengan penuh transparansi.
“Kami ingin menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di wilayah Bandung Timur yang meliputi 8 Kecamatan,” kata Cakra Amiyana. Kamis, 4 September 2025.
“Oleh sebab itu, setiap langkah akan dikawal agar tidak merugikan masyarakat,”jelasnya.
Lebih lanjut, Cakra menyebutkan Pemkab Bandung telah menjadikan pengembangan SPAM ini sebagai program prioritas sekaligus mendukung pencapaian Indonesia emas 2045 yang harus mampu memberikan pelayanan air bersih 100 % kepada masyarakat dan berdasarkan hasil evaluasi BPKP Tahun 2024 menunjukkan cakupan layanan air minum di Kabupaten Bandung baru sekitar 10%.
Pertumbuhan penduduk di Bandung timur cukup tinggi sehingga memerlukan peningkatan pelayanan pemenuhan air minum yang harus dilakukan oleh pemerintah melalui PDAM.
Maka, dengan adanya SPAM Kertasari, cakupan pelayanan air minum diharapkan dapat meningkat secara signifikan, sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih. Berita Pilihan
Sosialisasi juga telah dilakukan oleh PDAMsecara bertahap kepada masyarakat sekitar proyek untuk menjelaskan tujuan, manfaat, serta mekanisme pelaksanaan baik secara sosialisasi lapangan maupun digital dan akan terus diperluas agar informasi diterima secara menyeluruh dan PDAM telah menugaskan petugas penampung aspirasi yang berkantor di Kantor Cabang Ciparay.
Lebih jauh untuk menjaga ketahanan air, disamping pemanfaatan air yang sudah sesuai dengan ijin pengambilan air yang diterbitkan Kemen PUPR, PDAM pun berusaha melakukan berbagai upaya konservasi air diantaranya dengan melibatkan para pegiat lingkungan telah melaksanakan penanaman pohon keras sebanyak 12.500 pohon di catchmen Area Spam Kertasari.
Dari sisi pendanaan, pembangunan SPAM Kertasari ditempuh melalui skema kerja sama business to business (B to B) dengan pihak ketiga, mengingat keterbatasan finansial daerah. Langkah tersebut diambil untuk memastikan proyek dapat berjalan tanpa membebani masyarakat.
Pengembangan Spam kertasari dari mulai Survai dan tahap konstruksi sudah melibatkan warga lokal untuk tenaga kerja sesuai keakhlian yang dibutuhkan dan dengan beroperasinya proyek tentu akan menumbuhkan perekonomian di lokasi proyek seperti para pedagang yang menyediakan kebutuhan para pekerja.
Di sisi lain, Pemkab Bandung menaruh harapan besar kepada PDAM Tirta Raharja agar ke depan mampu mengelola SPAM Kertasari secara profesional, memperluas cakupan layanan, dan menjaga kualitas distribusi air minum.
“Harapan kami, masyarakat benar-benar merasakan manfaat nyata. Kami ingin masyarakat terlayani dengan baik, adil, dan berkesinambungan, sesuai tujuan awal pendirian PDAM Tirta Raharja,” tutur Cakra.
Cakra Amiyana menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas, merata, dan berkeadilan.
Melalui berbagai program strategis, Pemkab Bandung terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat pembangunan infrastruktur dasar, termasuk penyediaan air bersih.
Hal yang sama dikatakan Direktur utama Perumda Tirta Raharja A.Teddy Setiabudi mengatakan, Pemkab mencatat sejarah baru dalam pengembangan layanan air minum.
Melalui proyek SPAM Bandung Timur, Perumda Air Minum Tirta Raharja bekerja sama dengan PT Air Bandung Timur sebagai Badan Usaha Pelaksana, dan PT Moya Indonesia sebagai Investor menghadirkan model kerja sama Business to Business (B2B) pertama di Indonesia yang mendapat dukungan pendanaan APBN.
Langkah tersebut juga, dipaparkan langsung oleh Teddy Setiabudi di hadapan Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu 20 Agustus 2025 lalu dalam forum kajian risiko korupsi pada proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Bandung.
Teddy menjelaskan, SPAM Bandung Timur hadir menjawab tantangan rendahnya cakupan layanan air minum di Kabupaten Bandung bagian timur, yang baru mencapai 8,18% dari total penduduk lebih dari 1 juta jiwa.
Dengan adanya proyek tersebut, cakupan pelayanan ditargetkan meningkat signifikan seiring bertambahnya kapasitas produksi dari pelayanan eksisting 400 liter per detik menjadi 1.100 liter per detik.
Menurutnya, keterbatasan pendanaan Internal Tirta Raharja, APBD dan APBN mendorong lahirnya skema inovatif berupa kerja sama investasi B2B dengan swasta, namun tetap dilakukan melalui mekanisme pelelangan terbuka, review oleh BPKP, persetujuan Bupati, hingga pengawasan berbagai pihak.
“Sejak awal, seluruh tahapan proyek ini melibatkan Kementerian PUPR, LKPP, BPKP, aparat penegak hukum, akademisi, hingga DPRD Kabupaten Bandung. Kami ingin memastikan proyek ini transparan, akuntabel, dan sesuai aturan perundang-undangan,” jelasnya.
KPK menyambut positif penjelasan tersebut, mengingat kajian yang dilakukan bukan untuk proyek spesifik semata, tetapi dalam rangka memperkuat tata kelola Kerja KPBU di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, SPAM Bandung Timur dapat menjadi best practice nasional bagaimana KPBU dapat dijalankan secara sehat, inovatif, dan minim risiko korupsi.
Selain aspek investasi dan tata kelola, Tirta Raharja juga menekankan komitmen konservasi lingkungan dan keberlanjutan sumber air.
Perusahaan telah melaksanakan konservasi lingkungan secara bertahap, melakukan kajian neraca air oleh pihak/institusi yang kompeten, melakukan program penanaman pohon, mendorong study dan menjembatani pembuatan embung, pembuatan sumur resapan, serta monitoring dan evakuasi digital melalui aplikasi Sigandrung untuk memantau efektivitas konservasi.
“Proyek ini bukan hanya soal memperluas layanan air minum, tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya air. Semua tahapan kami pastikan terbuka, melibatkan banyak pihak, dan sesuai regulasi,” katanya.
Dengan nilai investasi lebih dari Rp1 triliun dan masa kerja sama selama 30 tahun, SPAM Bandung Timur bukan hanya menjadi tonggak baru layanan air minum di Kabupaten Bandung, tetapi juga menjadi contoh bahwa kolaborasi pemerintah dan swasta dapat berjalan cepat, transparan, serta mendukung pencegahan korupsi.***
![]()