Kritis Dengan Kondisi Pemuda di Kabupaten Bandung, Kang Rajiv Menggelar Fun Dialogue dan Discussion
Krismanto - 16 September 2023

Krismanto - 16 September 2023
TOP JABAR – Ratusan pemuda di Kabupaten Bandung antusias hadiri Fun Dialogue-Discussion dalam rangka Peran Pemuda Dalam Pemilu 2024 yang di gelar oleh NasDem.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu rumah makan di Banjaran di hadiri langsung Caleg DPR RI Dapil Jabar 2, Rajiv dan Caleg DPRD Kabupaten Bandung Dapil 7, Aziz Syamsul Ashri. Jum’at, 15 September 2023.
Kang Rajiv sapaan akrab Caleg DPR RI partai NasDem Dapil Jabar 2 mengatakan tujuan diskusi tersebut untuk bertemu dengan anak muda di Kabupaten Bandung.
“Saya minta Kang Aziz mengumpulkan dulu tahap awal. Dengan tahap pertama yang hadir 200 orang artinya sebenarnya antusiasnya banyak,” kata Kang Rajiv.
“Kita dengar tadi wadahnya gak ada, tidak ada yang memfasilitasi, tidak ada yang mengajak. Mudah-mudahan ini jadi awal perjalanannya anak muda bersama saya dan kang Aziz,” sambungnya.
Pada kegiatan tersebut, dirinya sekaligus melaksanakan sesi tanya jawab kepada ratusan pemuda yang hadir.
“Tanya jawab ini, sebenarnya pemuda Kabupaten Bandung itu kritis, mereka mau bertanya punya pengetahuan itu yang saya lihat,” ujarnya.
“Yang penting berani bertanya dan sudah mau mengkuti kegiatan ini, artinya mereka senang dengan diskusi,” jelasnya.
Terkait adanya pertanyaan dari salah satu pemuda tentang caleg lupa dengan masyarakat setelah dipilih. Ia menekankan masyarakat tidak perlu memilih kembali caleg tersebut.
“Kalau kata saya dihukum saja jangan dipilih lagi, ada 182 caleh di dapil 2 ini, ada 180 caleg Provinsi di Kabupaten Bandung. Jadi bukan waktunya masyarakat marah-marah, cari pemain pengganti,” tegasnya.
Lebih lanjut ia berharap para pemuda ini bisa terus diwadahi sehingga bisa menghasilkan ide gagasan untuk perubahan.
“Karena bagaimanpun aturan regulasi yang ada hari ini di negara ini itu dibuat oleh senior-senior kita,” tuturnya.
“Jadi menurut saya kebijakan belum keberpihakan kepada para milenial. Makanya mereka harus aktif, banyak milenial yang jadi anggota dewan jadi pola fikirnya sama,” pungkasnya.***