Tinjau Depo Whoosh Tegalluar, AHY Pastikan Kelancaran Operasional dan Kesiapan Pengembangan Jalur
Krismanto - 11 Juli 2025

Breaking News:
Jalankan Instruksi Gubernur, Bapenda Kabupaten Bandung Pastikan Penghapusan Denda Pajak
Dorong UMKM Naik Kelas, Alfamart Gaungkan Inisiatif UMKM Tumbuh Bersama
Gelar Gerakan Pangan Murah di Polsek Majalaya, 10 Ton Beras Ludes Terjual
Disnaker Kabupaten Bandung Gelar Job Fair di Cangkuang, Tawarkan Ratusan Lowongan Kerja
Krismanto - 11 Juli 2025
TOP JABAR – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan peninjauan langsung ke fasilitas kereta cepat Whoosh di komplek Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung. Jumat, 11 Juli 2025.
Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran operasional kereta cepat serta memantau persiapan untuk potensi pengembangan jalur ke depan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri AHY didampingi oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) beserta jajaran. AHY menyampaikan apresiasinya kepada jajaran KCIC atas dedikasi mereka dalam menjaga operasional kereta cepat.
Menteri AHY menjelaskan bahwa Depo Tegalluar, yang berlokasi sekitar 3 km dari Stasiun Tegalluar dan membentang di area seluas 55 hektare dengan 14 instalasi, merupakan jantung operasional Whoosh.
“Saya ingin melihat secara langsung bagaimana kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung, Halim sampai dengan Tegalluar maupun sebaliknya ini bisa beroperasi dengan baik, dan tentunya harus ada dukungan dari depo yang memang mengakomodasi berbagai fasilitas,” ujar AHY kepada awak media.
Kunjungan dimulai dengan peninjauan Joint Workshop, area perawatan utama kereta cepat. Di sana, AHY melihat enam jalur yang digunakan untuk pemeliharaan rutin, di mana setiap dua hari sekali, rangkaian kereta Whoosh menjalani pemeriksaan menyeluruh oleh para teknisi profesional.
Selain itu, terdapat juga kereta inspeksi yang bertugas melakukan pemeriksaan prasarana seminggu sekali untuk memastikan tidak ada gangguan.
Selanjutnya, Menteri AHY mengunjungi Operation Control Center (OCC), yang disebutnya sebagai “otak dan jantung” operasi KCIC.
Pusat komando ini dilengkapi teknologi canggih untuk memonitor dan merencanakan operasional harian. AHY mengapresiasi kinerja personel di OCC yang mampu mengambil keputusan cepat dalam menghadapi situasi tak terduga.
“Tadi laporan dari Pak Direktur Widodo yang menjelaskan secara umum selama beroperasi sekian tahun ini, secara umum 98 persen itu tepat waktu,” tuturnya.
“Artinya tidak ada hal yang mengganggu, hanya kurang lebih 2 persen saja dan itu biasanya gangguan eksternal,” terang AHY.
AHY mencontohkan gangguan eksternal seperti layang-layang yang dimainkan masyarakat sekitar. Ia pun mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak aman bermain layang-layang demi keselamatan operasional Whoosh.
“Jangan sampai mengganggu operasional dari KCIC dan mengganggu mobilitas masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga meninjau ruang simulasi pelatihan masinis kereta cepat. Ia menyaksikan langsung sekitar 30 personel yang sedang menjalani program sertifikasi.
Menurutnya, Kementerian Perhubungan bersama KAI dan KCIC memiliki tanggung jawab untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mengoperasikan kereta cepat.
“Teman-teman dari Tiongkok juga terus melakukan transfer of knowledge, melatih agar pada saatnya benar-benar 100 persen ini bisa diawaki oleh personel Indonesia,” jelas AHY, seraya menambahkan bahwa SDM Indonesia menunjukkan dedikasi dan kemampuan belajar yang cepat.
Terkait potensi perluasan jalur kereta cepat, khususnya hingga Surabaya, AHY menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan studi komprehensif.
“Ada tugas yang memang diberikan kepada kami dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, bagaimana untuk terus meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa ini,” ungkapnya.
Selain itu, AHY juga menekankan pentingnya perencanaan matang untuk proyek sebesar itu.
“Ini adalah sebuah proyek yang besar, itu tidak boleh tanpa perencanaan yang matang. Saat ini kami terus melakukan studi, berkomunikasi dengan berbagai pihak, dan tentunya melakukan berbagai perhitungan strategis sebelum nanti kita menunggu apa yang bisa diputuskan bersama ke depan,” pungkas AHY.**