Pemprov Jabar Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Redaksi - 5 November 2020
Breaking News:
Pemuda Menawan Berikan Dukungan Moril dan Materi untuk Sahrul-Gun Gun
Kecamatan Batununggal Meriahkan HJKB ke-214 dengan Pawai Kendaraan Hias
Pekan Kebudayaan Daerah Cimahi 2024: Wujud Komitmen Pelestarian Budaya Lokal
Operasi 12 Hari, Polresta Bandung Amankan 20 Tersangka dan 32 Kendaraan Curian
Tersangka Perampokan Agen BRI Link di Bandung Ditangkap dalam 18 Jam Oleh Jajaran Polresta Bandung
Redaksi - 5 November 2020
Top Jabar, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar menggelar Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi tahun 2020/2021 tingkat provinsi di jalan Diponegoro, Kota Bandung. Rabu (4/11/2020).
“Jadi pagi hari melakukan apel siaga terkait kebencanaan, khususnya hidrometeorologi yang berhubungan dengan kebencanaan oleh air dan perubahan iklim,” kata Ridwan Kamil
Hal itu bertujuan menekan potensi munculnya kerugian berupa harta maupun korban jiwa. Pria yang akrab disapa Kang Emil mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Koordinasi perlu dilakukan semua pihak, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, sampai TNI/Polri, diperkuat.
Potensi bencana hidrometeorologi di Jabar, khususnya Jabar bagian selatan, meningkat akibat adanya fenomena La Nina. La Ninamerupakan anomali suhu muka air laut, di mana suhu di laut akan lebih dingin sampai minus satu derajat celcius atau lebih. Dampaknya, terjadi peningkatan curah hujan.
“Saya menitipkan kepada Kepala BPBD, Kapolres, dan Dandim, yang berada di selatan Jawa Barat untuk segera menyiapkan skenario. Pertama, bagaimana peringatan dini harus berfungsi,” katanya.
Baca Juga :
Pemda Provinsi Jabar juga menyiapkan cetak biru berbudaya tangguh bencana (resilience culture province). Budaya tangguh bencana itu akan ditanamkan kepada seluruh warga melalui pendidikan sekolah sejak dini hingga pelatihan.
“Kita harus dapat memitigasi potensi korban, melakukan edukasi preventif, dan responsif pada saat terjadi bencana,” katanya.
Pada kesempatan itu, Emil, sapaan Ridwan Kamil memeriksa kesiapan personel, peralatan dan penggunaan teknologi yang akan digunakan untuk menghadapi bencana hidrometeorologi. Baik peralatan saat penanggulangan bencana maupun untuk pemulihan pascabencana.**red