Kementerian Kesehatan RI Bekerjasama Dengan Komisi IX DPR RI Laksanakan Sosialisasi Germas
Krismanto - 20 Januari 2024

Krismanto - 20 Januari 2024
TOP JABAR – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Komisi IX DPR RI melaksanakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Sabtu, 20 Januari 2024.
Kegiatan tersebut mengusung tema Tentang Upaya Deteksi Penyakit Emerging Potensi Pedemi Kepada Masyarakat.
Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan sosialisasi ini penting harus disampaikan kepada masyarakat.
“Gerakan masyarakat hidup sehat ini, karena tugas negara, layanan dasar kita negara terhadap masyarakat itu dua, pendidikan dan kesehatan, yang paling penting itu,” kata Cuncun seusai sosialisasi Germas di Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.
Pada kesempatan itu, ia sangat menyayangkan hilangnya mandatory spending anggaran 5 persen untuk kesehatan. Akan tetapi pihaknya akan menjaga bagaimana APBN bisa maksimal untuk melayani masyarakat di sektor-sektor kesehatan.
“Justru kalau misalkan limitasi hilang ini bukan menurun, tapi harus naik, karena problematikanya tidak sedikit,” ujarnya.
“Bayangkan saja budaya masyarakat kita ini yang masih jauh mereka takut kerumah sakit, takut periksa kesehatan, problematika penyakit menular belum selesai,” sambungnya.
Ia pun menegaskan budaya birokrat di Indonesia tidak pernah melakukan jemput bola. Maka dari itu, sosialisasi ini harus dilakukan, terutama garda terdepan ini kader-kader posyandu.
“Yang mereka ketemu terus tentang kesehatan, memeriksa kehamilan, memeriksa anak sejak dini, misalkan yang terdeteksi ini ada penyakit bawaan dari orang tuanya yang diselesaikan,” tuturnya.
“Inilah sosialisasi yang dilakukan oleh kementerian kesehatan, kami DPR RI melakukan pengawasan dan memberikan anggaran dan memastikan, betul tidak sosialisasi ini dilaksanakan oleh kementerian kesehatan,” ucapnya.
“Sehingga publik bisa tahu, mana bahaya penyakit yang menular dan tidak menular, itu yang harus dilakukan, dan apa yang harus dilakukan mereka. Mereka jangan takut kerumah sakit, kemudian mereka juga harus tahu, negara ini hadir,” tegasnya.
Disisi lain, ia menjelaskan ada rumah sakit baru di Kertasari Kabupaten Bandung. Namun sarana penunjangnya dan alat kesehatannya hingga obat-obatan tidak ada.
“Nah ini tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat untuk menyiapkan apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.***