Terobosan Lapangan Kerja: Bupati Dadang Supriatna Optimistis Target 10 Ribu Loker Tercapai Lewat Job Fair
Krismanto - 1 Oktober 2025

Krismanto - 1 Oktober 2025
TOP JABAR – Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyatakan optimisme tinggi terhadap upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam menekan angka pengangguran melalui penyelenggaraan Job Fair Spirit Bedas dan peluncuran aplikasi digital Dashnaker.
Acara Job Fair yang digelar di Plaza Upakarti, Kabupaten Bandung ini merupakan implementasi nyata dari komitmen Pemkab untuk membuka peluang kerja seluas-luasnya.
Bupati Dadang Supriatna menjelaskan bahwa acara ini adalah tindak lanjut dari perjanjian kerja sama (MoU) yang telah ditandatangani dengan 157 perusahaan se-Kabupaten Bandung sejak dua minggu setelah pelantikannya di bulan Februari.
“Kita punya program menciptakan lapangan kerja 10 ribu per tahun—yaitu 10 ribu wirausaha muda dan lapangan kerja. Alhamdulillah, realisasinya saat ini sudah mencapai 5 ribuan,” ujar Bupati. Rabu, 1 Oktober 2025.
Bupati yang akrab disapa Kang DS ini menambahkan bahwa potensi penyerapan tenaga kerja bahkan bisa melampaui target tahunan. Ia menyebutkan, berdasarkan dialog dengan berbagai perusahaan, ada kebutuhan besar yang muncul.
“Ada satu perusahaan yang membutuhkan 5 ribu orang di Pamengpeuk yang baru pembangunan juga membutuhkan kurang lebih 5 ribu orang. Kita bantu perizinannya supaya tidak ada hambatan, sehingga target kita minimal 10 ribu per tahun ini akan tercapai,” tuturnya.
Pada Job Fair yang berlangsung selama dua hari, 1-2 Oktober 2025 dalam rangka Semarak Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini, terdapat 40 perusahaan yang akan merekrut langsung dengan estimasi lowongan sekitar 2.000 hingga 3.000.
“Saya optimis dengan targetan 10.000 per tahun, bahkan bisa lebih, dibuktikan dengan data-data yang hari ini Disnaker bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Bandung,” kata Kang DS.
Bupati Dadang Supriatna turut mempromosikan peran krusial aplikasi Dashnaker sebagai portal utama bagi pencari kerja di Kabupaten Bandung. Aplikasi ini dirancang untuk menggantikan proses lamaran kerja secara manual (hard copy).
“Saya mengajak seluruh warga Kabupaten Bandung, silakan datang ke Upakarti. Nanti ada Dashnaker, sehingga melalui aplikasi tanpa melampirkan atau melamar secara hard copy atau kertas segala macam, tapi cukup dengan aplikasi,” jelasnya.
Digitalisasi ini bertujuan memudahkan proses rekrutmen dan sekaligus untuk mengumpulkan data akurat mengenai angka riil pengangguran terbuka.
Selain itu, Pemkab Bandung memastikan kerja sama dengan perusahaan tidak hanya sebatas MoU, tetapi juga pada penyelarasan keterampilan.
“Disnaker menyiapkan pelatihan dulu. Kita punya BLK (Balai Latihan Kerja). Semua calon karyawan ini dilatih dulu di BLK, setelah lulus itu langsung bisa bekerja di perusahaan yang sudah kita MoU,” tambahnya.
Bupati Dadang Supriatna juga menyoroti keberhasilan Pemkab dalam menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
“Kalau kita lihat story dari tahun 2021 di angka 8,32 persen, tahun 2024 Desember kemarin di angka 6,32 persen, artinya ada penurunan 2 persen,” ungkapnya.
Ia yakin penurunan ini akan semakin signifikan dengan adanya program besar yang melibatkan hingga 18.000 orang yang bisa bekerja melalui program MBG (Makan Bergizi Gratis).
Dampak dari penyerapan tenaga kerja yang masif ini diperkirakan akan menciptakan efek multiplier secara ekonomi mikro. Uang yang beredar di masyarakat tidak hanya berasal dari gaji karyawan, tetapi juga mendorong sektor lain seperti, penambahan petani milenial, pembudidaya ikan, penanam kangkung dan sayur mayur serta peternakan ayam ras pedaging (broiler).
“Ini semua kita arahkan dan kita dorong melalui koperasi desa dan Koperasi Merah Putih, sehingga perekonomian di Kabupaten Bandung itu bisa meningkat,” tegas Kang DS.
Ia memperkirakan bahwa dana Rp5 triliun yang bergulir di masyarakat akan memicu efek multiplier ekonomi mikro hingga Rp150 triliun dalam satu tahun, karena “uang akan beredar di masyarakat.”**