Potret Kinerja DKPP Kota Bandung Tahun 2022

Roel - 29 Desember 2022

TOP JABAR, Kota Bandung – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung sebagai salah satu unsur pemerintahan daerah melaksanakan 3 (tiga) urusan pemerintahan sekaligus, yaitu urusan pangan, urusan pertanian dan urusan perikanan. 

Beberapa capaian kinerja selama tahun 2022, diantaranya sector pangan; walaupun hampir 96,42% pangan yang ada di Kota Bandung mulai dari beras, daging sapi maupun daging ayam, berbagai jenis ikan, telur ayam, sayuran maupun buah-buahan didatangkan dari luar kota Bandung atau import dari luar, tetapi Kota Bandung mampu menyediakan pangan dengan cukup. Mampu  menjaga distribusi pangan tetap lancar dan mencukupi kebutuhan masyarakat kota Bandung baik ketersediaan di tingkat produsen, distributor, agen maupun pedagang pasar.  Ketersediaan pangan selalu mencukupi bahkan surplus dan hasil penelitian Unpad (2022) tidak kurang 30-40% pangan yang masuk di kota Bandung dibawa lagi untuk memenuhi kebutuhan konsumen luar kota Bandung. Yang masih menjadi permasalahan adalah akses pangan murah yang terjangkau sebagai besar masyarakat dan daya beli yang menurun karena dampak pandemik covid-19 dan permasalahan ekonomi lainnya.

Selain mampu menjaga ketersediaan pangan yang cukup, pemerintah kota Bandung telah berupaya untuk menyediakan pangan melalui produksi pangan sendiri atau pengembangan pangan lokal, yaiau melalui gerakan urban farming terintegrasi yang dikenal dengan ‘Buruan SAE’.   

Pemanfaatan pekarangan, lahan terbengkalai atau tidak produktif di sekitar permukiman maupun ruang-ruang terbuka dimanfaatkan sebagai tempat budidaya Buruan SAE dengan mengintegrasikan berbagai jenis pangan, seperti sayuran, tanaman obat, buah-buahan, pemeliharaan ikan, ternak ayam petelur untuk konsumsi protein, pembibitan mandiri, pemanfaatan sampah dapur atau sampah organik menjadi kompos maupun pakan yang bisa dimanfaatkan langsung untuk ber-Buruan SAE dan pengolahan hasil Buruan SAE menjadi berbagai produk makanan minuman yang memiliki nilai gizi lebih dan tentunya nilai ekonomi cukup tinggi bahkan menjadi cikal bakal usaha kecil skala rumah tangga yang potensi memunculkan kelompok usaha baru Jumlah kelompok buruan SAE sudah berkembang cukup signifikan tercatat sekitar 335 kelopok buruan sae yang tersebar di 151 Kelurahan dan 30 Kecamatan, yang telah mampu menyediakan pangan sayuran dan mampu membantu kelompok masyarakat yang kekurangan dan memiliki masalah gizi diantaranya membantu kelompok stunting bahkan sebagian dijual menambah penghasilan kelompok dan menjaga keberlanjutan budidaya buruan SAE. Dengan Buruan SAE ternyata mampu mengendalikan tingkat inflasi khususnya yang terkait dengan pangan yang bersifat volatile seperti bawang merah dan cabe yang tersedia di setiap buruan SAE.

Cadangan pangan selain yang tersedia di Bulog, pemerintah Kota Bandung menyediakan cadangan pangan pemerintah (cppd) berupa beras dan tahun 2022 mampu menyediakan beras sebanyak 65 Ton dan jika diakumulasikan dengan sisa beras sebelumnya total cadangan pangan pemerintahan kota Bandung sebanyak  832 Ton,  diperuntukan kebutuhan kebencanaan alam maupun sosial,  mendukung program pemerintah kota Bandung dalam penanganan masyarakat miskin, termasuk mengisi ATM beras untuk membantu masyarakat miskin.  Selama tahun 2022 sudah didistribusikan sebanyak 51,263 Ton sehingga saat ini masih tersisa cadangan beras sebanyak 122,569 Ton.

Pengadaan ATM beras merupakan bagian dari janji Wali Kota periode 2019-2023 sebanyak 30 (tiga puluh) unit dan sampai Tahun 2022 sudah melampaui target dengan jumlah sebanyak 36 (tiga puluh enam) unit.  ATM ini sudah tersebar di 30 Kecamatan dan sudah dapat membantu masyarakat miskin sebanyak 3149 KK miskin atau 2,29% dari target 1,63% jadi melebihi target dari total data DTKS masyarakat miskin sebanyak  137.600 KK (data Dinsos, 2021);

Dalam sektor peternakan, Kota Bandung berhasil menanggulangi permasalahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan domba, sejak 22 Mei 2022 menyerang/menyebar di 6 Kelurahan dan 3 Kecamatan dengan total kasus PMK sebanyak 491 ekor sejak 24 Agustus 2022 menjadi 0 kasus  atau tidak ditemukan lagi kasus PMK. Vaksinasi PMK dilakukan ke ternak sehat, terdiri dari vaksin ke-1 sebanyak 697 ekor dan vaksin ke-2 sebanyak 503 ekor serta penandaaan/pemasangan eartag terpasang pada 623 ekor sapi dengan tujuan memberikan tanda dan pendataan ternak yang ada berupa identitas ternak termasuk data status vaksinasinya.

Baca Juga :

Pemkot Bandung Kini Miliki 36 ATM Beras, Bantu Lebih 3.149 KK

Sedangkan dalam upaya mengendalikan harga pangan dan inflasi dilakukan kegiatan Gelar Pangan Murah bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional yang diselenggarakan di 30 Kecamatan yang menjual bebagai jenis pangan kebutuhan masyarakat termasuk hasil hortikultura dan hasil kelompok Buruan SAE.  Pengendalian inflasi juga dilakukan melalui penguatan Buruan SAE yang dibantu Bank Indonesia Jawa Barat memberikan bantuan ke 30 Kecamatan berupa 50 (lima puluh) unit Organik Tower Garden (Otege), yaitu media tanam yang dibuat dari sisa ember bekas disusun keatas seperti tower berikut penyediaan bibit bawang merah dan cabe sebagai kampung otege pengendali inflasi kota Bandung dan direncanakan akhir Januari 2023 akan panen raya bawang merah di kota Bandung.

Kinerja yang dilakukan DKPP selama tahun 2022 banyak mendapatkan apresiasi atau penghargaan mulai tingkat regional provinsi, nasional bahkan tingkat dunia. Tidak kurang  sebanyak 10 (sepuluh) penghargaan dan apresiasi diterima DKPP khususnya melalui inovasi Buruan SAE, diantaranya Juara 1 Bandung Iconic 2022 kelompok perangkat daerah, Juara 1 Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Provinsi Jawa Barat dan Juara 3 Tingkat Nasional, Penghargaan Terbaik 1 Adi Bakti Tani dengan Inovasi Buruan SAE, Terbaik 1 Tingkat Provinsi Jawa Barat Pinunjul untuk Kota IHK dalam pengendalian inflasi melalui inovasi Buruan SAE, Apresiasi Inovasi Penurunan Stunting Tingkat Nasional dari Bappenas,  Juara 1 Best Practice Jabar SDGs Award 2022 Bappeda Provinsi Jawa Barat dan Milan Pact Award Tahun 2022 dengan kategori Food Production di Rio de Janeiro Brasil, atas inisitif kota Bandung membangun ketahanan pangan kota melalui 335 kelompok Buruan SAE.

Perjalanan kinerja dan keberhasilannya tentunya akan menambah semangat untuk terus berkinerja lebih baik lagi dan memastikan bahwa pembangunan ketahanan pangan di Kota Bandung akan terus dikawal bersama dengan berbagai kekuatan pentahelix dan kolaborasi berbagai pihak’ ujar Kepala DKPP Gin Gin Ginanjar dalam menutup evaluasi perjalanan kinerja selama tahun 2022 dengan tentunya memperbaiki segala kekuarangan dan kelemahan yang ada untuk menjadikan kekuatan di masa yang akan datang.***[ded]

Loading

TERKAIT:

POPULER: