Melebihi Pujian? PSI sebut Jokowi Penuhi syarat Jadi Nabi

Admin - 11 Juni 2025

TOP JABAR, Jakarta – Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka, menilai Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sudah memiliki kriteria sebagai seorang nabi.

Pernyataan itu disampaikan Dedy saat membalas celotehan warganet yang menyindir Jokowi, di akun X, Selasa (10/6/2025)

“Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini (Jokowi) sudah memenuhi syarat, cuman sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat.”

“Sementara di dunia lain masih ada saja yang tidak siap dengan realitas bahwa tugas kenegaraan beliau sudah selesai dengan paripurna,” tulis Dedy.

Pernyataan Dedy tersebut mengundang perhatian luas warganet.

Dedy bahkan dianggap berlebihan dalam memberikan pujian kepada Jokowi. Ia lalu membuat penjelasan terkait pernyataannya tersebut.

Menurut Dedy, tidak semua penyebutan “nabi” berarti secara literal menerima wahyu dari Tuhan seperti yang dipahami dalam Islam atau Kristen.

Apalagi, persepsi bahwa seorang nabi harus menerima wahyu secara langsung dari Tuhan.

“Orang yang menerima wahyu dari Tuhan untuk disampaikan kepada umat manusia.”

“Namun, dalam perbincangan filsafat, sastra, dan tafsir sosial, kata nabi juga sering digunakan secara kiasan atau simbolik,” jelas Dedy.

Dedy menegaskan pernyataannya tersebut tidak salah dan tidak harus disalahkan.

“Tidak perlu banyak orang untuk mengawali pemikiran.”

Baca Juga :

Kasus Covid Meningkat, Ketua DPR Imbau Disiplin Prokes

“Banyak ide besar dalam sejarah justru berangkat dari satu orang yang melihat sesuatu yang orang lain belum lihat,” ujar Dedy.

Ia lantas memberikan beberapa contoh tokoh besar di dunia.

“‘Dulu orang menganggap Nelson Mandela pengacau, sebelum akhirnya disebut pembawa cahaya rekonsiliasi dan Mahatma Gandhi dulu dianggap aneh dengan strategi ahimsa, sebelum dunia menyebutnya nabi tanpa senjata.”

“Sifat kenabian tidak harus selalu disematkan oleh massa. Kadang, satu orang yang mampu menjaga integritas, sabar dalam difitnah, tidak membalas kebencian dengan kebencian, dan tetap memimpin dengan ketenangan, jauh lebih mencerminkan karakter kenabian daripada mereka yang sibuk mengaku-ngaku ‘paling religius’,” jelas Dedy.

Kicauan tersebut langsung menuai kecaman dari warganet. Banyak dari mereka yang menilai Dedy ngawur menganggap Jokowi memenuhi kriteria menjadi nabi. Namun, hal itu dijawab Dedy sebagai realitas. “Itu realitas apa adanya,” ujarnya.

Warganet lainnya juga mempertanyakan kesadaran Dedy membuat pernyataan Jokowi layak jadi nabi. Mereka menilai Dedy sebagai pemuja Jokowi sudah offside.* [red]

Loading

TERKAIT:

POPULER: