Rakor Hidrometeorologi Basah: Kepala BNPB Sampaikan Empat Strategi Tangani Banjir Bandung

Krismanto - 30 November 2024

TOP JABAR – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos,. M,M., memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Hidrometeorologi basah di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat. Jumat, 29 November 2024.

“Rakor ini digelar dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan potensi bencana hidrometeorologi dan persiapan jelang pelaksanaan Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Dalam arahannya, Suharyanto menyampaikan empat strategi untuk menangani banjir di wilayah Bandung, Pertama, para pemangku kebijakan daerah yang memiliki historis kejadian bencana tinggi menetapkan status siaga darurat sesuai dengan prediksi hujan tinggi dari BMKG.

“Penetapan status siaga darurat bukan berarti bahwa sebagai pemimpin itu tidak mampu mengatasi masalah didaerahnya, tapi bagaimana kita berkolaborasi dalam mengatasi masalah bencana, karena ini semua demi mengutamakan kepentingan masyarakat,” ujar Suharyanto.

Kedua yakni dengan melakukan apel kesiapsiagaan untuk pengecekan personel serta logistik dan peralatan yang dimiliki. Hal ini dinilai perlu, mengingat beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan.

Sebelum puncak musim hujan terjadi, ada baiknya dilakukan pengecekan kemampuan daya dukung sarana dan prasarana guna menunjang kelancaran dalam bertugas dilapangan.

Lebih lanjut, ketiga dengan melakukan langkah kesiapsiagaan sesuai rencana kontijensi dan rencana operasi. Tentu hal ini merujuk pada karateristik dan historis kejadian bencana di masing-masing daerah.

Langkah kontijensi yang dapat dilakukan kiranya dengan mempersiapkan pengetahuan dalam lingkup kecil yakni keluarga mengenai jalur evakuasi dan tempat evakuasi sementara maupun tempat evakuasi akhir.

“Yang terakhir, untuk daerah yang sudah mengalami bencana untuk segera menetapkan status tanggap darurat,” imbuh Suharyanto.

Dalam kondisi darurat bencana, percepatan penanganan sangat diperlukan. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak maupun pengungsi juga menjadi perhatian utama.

Usai penetapan status tanggap darurat, akselerasi dapat dijalankan tidak hanya dalam masa tanggap darurat, namun hingga memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Ditempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan, diirnya mengapresiasi tindakan respon cepat BNPB yang langsung turun apabila terjadi kejadian bencana di Bandung

“Saya apresiasi kepada BNPB, responnya cepat sekali, ketika diwilayah kami terjadi bencana maka langsung tim BNPB terjun untuk mempercepat proses penanganan darurat,” ujar Bey.***

Loading

TERKAIT:

POPULER: