Potensi Bencana di Kabupaten Bandung Memasuki Musim Hujan, Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Krismanto - 6 Desember 2024

TOP JABAR – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.

Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, bahwa curah hujan yang tinggi diperkirakan berlangsung hingga Februari atau Maret 2025.

“Masyarakat di dataran rendah, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, harus lebih berhati-hati karena potensi banjir masih tinggi,” ujar Uka Suska saat ditemui di Baleendah. Jumat, 6 Desember 2024.

Suska menambahkan beberapa wilayah di Kabupaten Bandung, seperti Balendah, kerap menjadi lokasi langganan banjir akibat tingginya debit air sungai yang meluap, termasuk kiriman air dari Kota Bandung melalui Sungai Citarum dan anak-anak sungainya, seperti Cikapundung, Cisangkuy, Citarik, dan Cikeruh.

Untuk mitigasi banjir, Pemkab Bandung telah mengusulkan pembangunan enam kolam retensi di wilayah Bojongsoang, Baleendah, dan Dayeuhkolot.

“Adanya kolam retensi sudah terbukti mengurangi dampak banjir. Wilayah yang dulunya tergenang berbulan-bulan, sekarang hanya beberapa jam air sudah surut,” jelasnya.

Selain itu, upaya lain seperti pembangunan sodetan Sungai Cisangkuy dan pemangkasan Curug Jompong juga memberikan dampak positif dalam mengurangi genangan air.

Selain banjir, BPBD juga mengingatkan masyarakat di dataran tinggi untuk mewaspadai potensi tanah longsor, terutama di wilayah Pasirjambu, Rancabali, Cibeureum, dan Kecamatan Cangkuang.

Beberapa kejadian longsor di wilayah tersebut menunjukkan tingginya risiko bagi daerah dengan struktur tanah yang labil.

Selain itu, Suska menjelaskan Kabupaten Bandung sendiri menempati peringkat kelima di Jawa Barat dalam potensi bencana.

Oleh karena itu, masyarakat diminta aktif menjaga lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan rutin membersihkan saluran air agar tidak tersumbat.

“Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama, baik masyarakat, pemerintah, maupun pihak terkait lainnya, dalam mengantisipasi potensi bencana ini. Dengan sinergi yang baik, dampak bencana dapat diminimalisasi,” tutup Uka Suska.***

Loading

TERKAIT:

POPULER: