Bedah Buku ‘Waspada The Next Covid’, Polri Siapkan Diri Hadapi Ancaman Nontradisional
Krismanto - 6 Mei 2025

Breaking News:
Dukung Koperasi Merah Putih, Saeful Bachri: Solusi Nyata bagi Petani
Saeful Bachri Minta Satgas Pengawasan Hewan Kurban Diperkuat Jelang Idul Adha
Ekonomi Kreatif dan Digitalisasi Jadi Kunci Masa Depan Kerja di Jawa Barat
100 Hari Kerja Bupati Bandung, DPRD Dorong Optimalisasi Birokrasi dan Terobosan Penanganan Sampah
Krismanto - 6 Mei 2025
TOP JABAR – Kombes Pol Yade Setiawan Ujung membedah bukunya berjudul Waspada The Next Covid! dalam forum akademik yang digelar di Lemdiklat Polri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (6/5/2025).
Buku tersebut merupakan pengembangan dari disertasi doktoralnya yang mengulas evaluasi penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung. Serta bagaimana menghadapi dari ancaman wabah serupa.
Kegiatan bedah buku ini bagian dari program Pendidikan Sespimti Polri Angkatan 34. Acara tersebut turut mengundang unsur internal kepolisian serta perwakilan dari akademisi, termasuk wakil rektor, dekan, dan mahasiswa dari beberapa universitas di Bandung.
“Buku ini lahir dari kebutuhan untuk merefleksikan pengalaman institusi dalam menghadapi pandemi Covid-19, khususnya di tubuh Polri,” kata Yade saat ditemui.
Ia menjelaskan, meskipun penelitian yang menjadi dasar buku dilakukan di Polrestabes Bandung, pendekatan dan temuan di dalamnya dinilai relevan secara nasional karena struktur dan prinsip kerja Polri yang serupa di seluruh wilayah.
“Jadi ini flashback lagi di tahun 2020 kita melakukan penanganan Covid-19 yang pada saat itu merupakan pandemi pertama, kita belum punya referensi. Sehingga menjadi penting untuk kami lakukan penelitian tentang bagaimana sih apa yang dilakukan polisi dalam rangka menangani wabah,” katanya.
Yade menyebut, isi buku terdiri dari 60 persen materi disertasi dan 40 persen tambahan data serta pembaruan. Dijelaskan bahwa penyusunan dilakukan usai sidang promosi doktoral pada April 2024 dan diterbitkan pada September-Oktober tahun yang sama.
“Kami berharap buku ini dapat menjadi referensi bagi Polri, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan munculnya wabah baru di masa mendatang,” ujarnya.
Selain peran Polri, buku ini turut membahas dinamika kerja Satgas Covid-19 lintas instansi, termasuk Pemda, TNI, dan BNPB, serta tantangan koordinasi yang muncul selama penanganan pandemi.
“Dalam buku itu juga kami bahas bagaimana kendala-kendala faktor koordinasi, bagaimana beban kerja di masing-masing instansi juga. Ini yang perlu kita pelajari sehingga ke depan jika ada terjadi lagi kita sudah siap,” tandasnya.
Pentingnya buku Waspadai The Next Covid diakui oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran Prof Widya Setiabudi Sumadinata. Dalam acara bedah buku tersebut, ia juga hadir sebagai narasumber.
“Pertama, bukunya ini penting ya, karena tingkat kepastian akan terjadinya Covid di masa yang akan terjadi itu tinggi, maka kesiapan kita baik pemerintah maupun masyarakat menjadi penting,” ujar dia.
Selain itu Widya menilai, buku karya Kombes Pol Yade Setiawan Ujung ini bukan hanya fokus terhadap penanganan Covid-19 tetapi juga tingkah laku masyarakat dalam menyikapi kebijakan yang diambil pemerintah.
“Jadi artinya masyarakat yang tidak taat kemudian ada juga ketidak percayaan kepada sains. Orang lebih percaya kepada teori konspirasi dan sebagainya,” imbuhnya.
Sementara itu Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Rudi Darmoko menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kombespol Yade Ujung sebagai penulis buku Mewaspadai The Next Covid. Ia menegaskan buku ini sangat relevan dengan tugas Polri di masa depan.
“Buku ini tidak hanya penting sebagai referensi akademik tetapi juga sangat strategis dalam menyusun kerangka pikir Polri di masa depan. Karena buku ini yang pertama menggubah kesadaran kolektif institusi Polri agar lebih siap menghadapi potensi ancaman nontradisonal seperti pandemi dan bencana global lainnya,” ungkapnya.
Ia menilai buku ini menjadi alarm dini bagi para pemimpin untuk tidak hanya responsif, tetapi juga antisipatif dan preventif dalam menghadapi ancaman yang bersifat multidimensional dan global. Serta gambaran konkret, dimana krisis kesehatan bisa berdampak langsung pada stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Serta pentingnya peran aktif Polri dalam upaya mitigasi dan pemulihan sosial. Lebih dari itu, buku ini secara implisit mendorong pembaharuan doktrin, konsep koperasi, dan pola kepemimpinan Polri ke depan agar senantiasa adaptif terhadap dinamika zaman,” pungkasnya.**