TOP JABAR, Kota Bandung – Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga, menghadiri acara peluncuran program “Bebenah Kampung” yang digagas oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Acara ini berlangsung di Plaza Pagarsih, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Dalam program ini, Awangga diberi tanggung jawab penting untuk melakukan pendataan serta pengawalan terhadap pelaksanaan renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu). Program ini menjadi solusi konkret atas permasalahan pemukiman kumuh yang masih marak di Kota Bandung, yang jumlahnya sangat besar dan tidak sepenuhnya bisa ditangani melalui APBD.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat akan terus diperkuat dalam rangka menuntaskan masalah pemukiman kumuh. Salah satu bentuk nyata kolaborasi ini adalah peluncuran program renovasi 70 rumah di Kelurahan Jamika.

Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait (Ara), dan pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma (Aguan). Melalui Yayasan Buddha Tzu Chi, keduanya akan mendanai renovasi 500 rumah di Kota Bandung yang akan dimulai minggu depan.

Sebelum renovasi dimulai, Ara dan Aguan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi serta Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyempatkan diri meninjau langsung lokasi di Kecamatan Bojongloa Kaler sebagai salah satu titik pelaksanaan program.

Baca Juga :

Pemkot Bandung Perhatikan Lansia Lewat Program “Nyaah Ka Indung”

Kehadiran sejumlah tokoh penting ini juga disambut antusias oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Lurah Jamika, Budiana SE, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Bandung dan semua pihak yang telah berkontribusi, sehingga 70 rumah di wilayahnya mendapat kesempatan untuk direnovasi.

Senada dengan itu, Camat Bojongloa Kaler, Ayi Sutarsa, berharap program ini dapat berlanjut secara berkesinambungan hingga kawasan Bojongloa Kaler benar-benar terbebas dari pemukiman kumuh dan menjadi wilayah yang lebih layak huni bagi seluruh warganya.* (dedi)