Cooking Class Salapak Mikroshop Tingkatkan Kemampuan UMKM Bandung
Roel - 28 Februari 2022

Roel - 28 Februari 2022
TOP JABAR, Bandung — Salapak Mikroshop menggelar cooking class, para peserta mendapatkan pelatihan cara mengolah pastry, puding, dan kue lainnya bersama para chef profesional, Minggu 27 Februari 2022.
Sekitar 20 peserta mengikuti agenda cooking class. Lantas, bagaimana jika kita belum bisa atau tidak punya pengalaman sama sekali dalam memasak dessert?
Menurut Ketua Pengelola Salapak Mikroshop Tita Wulansari, acara ini diikuti oleh semua jenjang, baik yang sudah berpengalaman atau belum sama sekali. “Tidak apa-apa kok, bisa ikutan. Kita open (terbuka) untuk semua kalangan, tapi tentunya yang berhubungan dengan teman-teman yang sudah atau baru mau buka usaha di bidang kuliner,” ucap Tita.
Baca Juga :
Bumdes Jati Endah Kembangkan Rumput Pakchong untuk Pakan Ternak
Di acara cooking class ini, Tita menjelaskan, skemanya akan lebih kepada talkshow dan demo memasak. Sehingga, para peserta hanya perlu menyimak dan mempersiapkan pertanyaan jika masih bingung tentang cara atau bahan masakannya.
“Cooking class di sini sebenarnya sifatnya demo. Kita bukan private class. Jadi, peserta akan lebih menyimak dan bisa bertanya lebih detail ke chef-nya masing-masing,” jelasnya. Acara ini sebenarnya merupakan rangkaian dari kegiatan Weekend Marketnya Salapak yang rutin digelar tiap pekannya.
Menurut Tita, tujuan dari kegiatan ini untuk membantu promosi produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bandung. Ada berbagai lapak usaha yang dijajakan dalam rangkaian Weekend Market. Mulai dari usaha kuliner, fesyen, hingga furnitur.
“Kemarin kita sudah menyelenggarakan talkshow bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengenai legalisasi halal untuk UMKM. Ternyata kompleks sekali halal itu, bukan hanya di bidang kuliner ya, tapi fashion dan furnitur bahannya harus halal,” paparnya.
Tita berharap, dengan adanya kegiatan rutin yang diselenggarakan Salapak mampu meningkatkan kapasitas teman-teman UMKM Kota Bandung.
Sebab, fungsi dari Salapak ini sendiri memang sebagai ruang informasi dan kolaborasi untuk meningkatkan promosi dan awareness produk UMKM Kota Bandung. “Salapak ini merupakan satu fasilitas dari Pemerintah Kota Bandung, di bawah binaan Dinas Koperasi UMKM Kota Bandung sebagai sarana layanan pemasaran produk UMKM,” tutur Tita.
Untuk warga Kota Bandung yang membutuhkan konsultasi terkait bisnis atau usahanya, Tita menambahkan, Salapak sangat terbuka untuk membantu memberikan masukan dan solusi. Terutama bagi pengusaha yang masih belum memiliki label desain produk atau kemasannya, Salapak menawarkan kolaborasi untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
“Kita juga sering ada kelas workshop tentang marketing, seperti marketing distribusi, bagaimana menghitung HPP, membuat jaringan reseller, membuat konten promosi digital marketing, dan foto produk,” imbuhnya.
Tita mengatakan, untuk ke depannya, ia dan tim pengurus di Salapak juga sudah merencanakan agenda lain. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan para UMKM atau warga Bandung saat ini terkait dengan wirausaha.
Salah satu agenda baru yang akan dirilis untuk kelas expert atau intermediate adalah pelatihan barista. “Untuk intermediate atau expert, kita juga akan ada pelatihan barista buat teman-teman yang concern ke usaha kopi. Karena kan lagi hype ya sekarang bisnis kopi itu,” ujarnya.
Sampai saat ini sudah lebih dari 100 UMKM Kota Bandung yang tergabung menjadi anggota di Salapak Mikroshop. Terdiri dari bisnis fashion, ragam kuliner, dan craft.
“Untuk mendukung semua lini usaha, Salapak akan mencoba berkolaborasi bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kolaborator lain. Kedepannya kita akan membuat kegiatan yang based on demand kita,” tuturnya. Untuk warga Kota Bandung yang masih penasaran tentang acara ini, silakan kunjungi akun Instagram Salapak Mikroshop di @salapak.mikroshop. (din)***