Perumda Tirta Raharja Perluasan Jaringan Air Minum di Kabupaten Bandung Timur

Krismanto - 12 Agustus 2025

TOP JABAR – Perumda Air Minum Tirta Raharja dan Pemerintah Kabupaten Bandung meluncurkan inisiatif ambisius untuk meningkatkan akses air minum yang aman melalui proyek Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wilayah Timur.

Proyek ini bertujuan memberikan solusi jangka panjang, tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah stunting.

Saat ini, cakupan layanan air minum di wilayah timur Kabupaten Bandung masih rendah, hanya menjangkau 8,18 persen atau sekitar 125 ribu jiwa.

Melalui pengembangan SPAM ini, Perumda Tirta Raharja menargetkan penambahan 45.000 sambungan pelanggan baru hingga tahun 2029, dengan perluasan layanan ke delapan kecamatan, termasuk Ciparay, Majalaya, dan Rancaekek.

Sekretaris Perusahaan Perumda Tirta Raharja, Toni S. Rezanaser S.Sos., MM, menyatakan pihaknya ingin memastikan bahwa air minum yang aman dapat diakses lebih luas, khususnya di wilayah timur Kabupaten Bandung yang selama ini cakupannya masih rendah.

“Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan air minum masyarakat saat ini, tetapi juga memastikan keberlanjutan layanan bagi generasi mendatang,” ujar Toni. Selasa, 12 Agustus 2025.

“Kami ingin memastikan bahwa air minum yang aman dapat diakses lebih luas, khususnya di wilayah timur Kabupaten Bandung yang selama ini cakupannya masih rendah,” jelasnya.

Ia menambahkan, program ini juga dirancang untuk menjamin keberlanjutan layanan bagi generasi mendatang.

Proyek ini unik karena mengadopsi model kerja sama business to business (B to B), yang pertama di Indonesia untuk pengelolaan SPAM di tingkat daerah, antara Perumda Tirta Raharja dan PT Air Bandung Timur.

Toni menjelaskan bahwa skema ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk menjamin pelaksanaan yang transparan dan akuntabel.

Sumber air baku proyek ini berasal dari Intake Cibangoak di hulu Sungai Citarum. Menurut Toni, kajian menunjukkan potensi besar dari Sungai Citarum yang dapat dimanfaatkan secara terukur tanpa mengganggu ekosistem.

“Seluruh pelaksanaan proyek kami lakukan mengacu pada aturan yang berlaku, mulai dari peraturan internal perusahaan hingga regulasi nasional terkait kerja sama pemerintah dan badan usaha,” tuturnya.

“Tahapan pengerjaan mulai dari persiapan, prakonstruksi, hingga konstruksi dijalankan secara bertahap dengan pengawasan dan pendampingan dari lembaga yang kompeten,” sambungnya.

Ia mengungkapkan keterlibatan semua pihak sangat penting agar setiap tahapan berjalan transparan, akuntabel, dan sesuai aturan perundang-undangan.

Sumber air baku untuk SPAM Wilayah Timur berasal dari Intake Cibangoak di hulu Sungai Citarum.

Berdasarkan kajian teknis, debit maksimum rata-rata pada bulan Februari mencapai 5,25 meter kubik per detik, sedangkan debit minimum rata-rata pada bulan Agustus sebesar 2,74 meter kubik per detik.

“Kajian kami menunjukkan Sungai Citarum hulu memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan secara terukur dan berizin tanpa mengganggu ekosistem,” tuturnya.

Selain fokus pada pembangunan jaringan air minum, Perumda Tirta Raharja juga aktif menjaga kelestarian sumber daya air. Sepanjang tahun 2025, perusahaan telah menanam lebih dari 12.000 pohon di kawasan resapan.

“Kami ingin pemanfaatan air baku berlangsung merata dari hulu hingga hilir dan tetap lestari,” tutup Toni,” ujarnya.

“Dengan adanya proyek tersebut, masyarakat di wilayah timur Kabupaten Bandung diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari tersedianya air minum yang aman dan terjangkau, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas kesehatan dan mencegah risiko penyakit akibat air tercemar,” pungkas Toni.**

Loading

TERKAIT:

POPULER: