Kabupaten Bandung Tekan Inflasi pada Desember 2024 di Bawah Kepemimpinan Dadang Supriatna

Krismanto - 3 Januari 2025

TOP JABAR – Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia pada tahun 2024, Kabupaten Bandung berhasil mencatatkan prestasi luar biasa dalam pengendalian inflasi.

Data dari Sensus Ekonomi 2024 menunjukkan bahwa inflasi month-to-month (m-t-m) Kabupaten Bandung pada Desember 2024 tercatat hanya sebesar 0,20%, angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Barat yang berada di angka 0,35%, dan bahkan lebih baik dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,44%.

Lebih dari sekadar angka, capaian ini merupakan wujud nyata dari keberhasilan strategi ekonomi inklusif yang diterapkan oleh Bupati Bandung.

Dalam mengelola dinamika harga kebutuhan pokok dan mencegah lonjakan inflasi, langkah-langkah kebijakan yang inovatif dan berbasis data terbukti efektif.

Analisis Data Inflasi Kabupaten Bandung

  1. Inflasi Month-to-Month (m-t-m): Dengan inflasi hanya 0,20%, Kabupaten Bandung menunjukkan keberhasilan signifikan dalam menjaga stabilitas harga selama bulan Desember. Angka ini menjadi yang terendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.
  2. Inflasi Year-to-Date (y-t-d): Secara kumulatif, inflasi y-t-d Kabupaten Bandung tercatat sebesar 1,46%, menunjukkan kemampuan pemerintah daerah untuk menjaga inflasi tetap terkendali sepanjang tahun.
  3. Inflasi Year-on-Year (y-o-y): Pada skala tahunan, inflasi Kabupaten Bandung tetap berada di tingkat yang rendah, yaitu 1,46%, memperkuat posisi kabupaten ini sebagai salah satu daerah dengan kinerja ekonomi terbaik di Jawa Barat.

Perbandingan dengan Daerah Lain

Ketika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat, seperti Kabupaten Sukabumi yang mencatat inflasi m-t-m sebesar 0,84% dan inflasi y-t-d serta y-o-y sebesar 2,59%, capaian Kabupaten Bandung jelas jauh lebih baik.

Hal ini mencerminkan efektivitas kebijakan ekonomi daerah yang diterapkan secara konsisten oleh pemerintah Kabupaten Bandung.

Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Subang juga menunjukkan inflasi yang rendah pada tingkat y-t-d dan y-o-y sebesar 0,93%, namun inflasi m-t-m Subang mencapai 0,54%, lebih dari dua kali lipat inflasi Kabupaten Bandung.

Hal ini menggarisbawahi keberhasilan Kabupaten Bandung dalam menjaga stabilitas harga di akhir tahun, terutama pada momen yang biasanya diwarnai oleh kenaikan harga akibat lonjakan permintaan.

Strategi Kebijakan yang Berhasil

Capaian ini tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari sejumlah kebijakan strategis yang diterapkan Bupati Bandung, antara lain:

  1. Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok: Pemerintah daerah aktif memonitor harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan modern, sekaligus memastikan pasokan barang tetap stabil melalui sinergi dengan distributor dan pelaku usaha.
  2. Program Ketahanan Pangan: Melalui program ketahanan pangan berbasis lokal, Kabupaten Bandung memastikan ketersediaan bahan pangan pokok seperti beras, sayur, dan daging, sehingga tekanan inflasi akibat kelangkaan barang dapat diminimalkan.
  3. Sinergi dengan Pelaku Usaha dan Komunitas: Dalam menciptakan stabilitas ekonomi, kolaborasi erat antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha dan komunitas lokal menjadi faktor kunci. Penyediaan subsidi harga dan bantuan logistik juga menjadi bagian penting dari strategi ini.

Pengaruh Terhadap Masyarakat

Keberhasilan ini memberikan dampak nyata terhadap masyarakat Kabupaten Bandung. Dengan inflasi yang terkendali, daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama pada kelompok menengah ke bawah.

Harga kebutuhan pokok yang stabil juga memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu di tingkat nasional.

Kabupaten Bandung Sebagai Teladan Nasional

Prestasi Kabupaten Bandung dalam menekan inflasi hingga mencapai tingkat yang terendah di Jawa Barat menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang inklusif, terukur, dan berbasis data dapat memberikan hasil nyata bagi masyarakat.

Di saat rata-rata inflasi nasional masih berada di angka 0,44%, Kabupaten Bandung mampu menjadi contoh bagaimana pengelolaan ekonomi daerah yang baik dapat menciptakan kestabilan dan kesejahteraan.

Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kepemimpinan visioner Bupati Bandung, yang tidak hanya memahami kompleksitas ekonomi, tetapi juga mampu menerjemahkannya menjadi kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

Kabupaten Bandung kini tidak hanya menjadi teladan di tingkat provinsi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengelola inflasi secara efektif demi kesejahteraan masyarakat.***

Loading

TERKAIT:

POPULER: